"Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan" - Imam Syafi'i ___ "Setiap orang adalah guru, dan setiap rumah adalah sekolah" - Ki Hadjar Dewantara ___ "Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan" - Mario Teguh____ "Orang yang pesimis selalu melihat kesulitan di setiap kesempatan, tapi orang yang optimis selalu melihat kesempatan dalam setiap kesulitan" – Ali bin Abi Thalib

Label

Berbagi (49) Info (48) Sosialisasi (33) Belajar (28) Media Cetak (18) Pena (14) Motivasi (13) Vlog (9) Kemitraan (6) RPP (4)

Kamis, 29 April 2021

10 faktor teratas yang akan mempengaruhi KESUKSESAN





Pada buku The Millionaire Mind karya Thomas J. Stanley
dalam buku tersebut ada Riset Stanley yang menyatakan sepuluh faktor teratas yang akan mempengaruhi kesuksesan seseorang yaitu
1. Kejujuran (Being honest with all People)
2. Disiplin keras(Being well-disciplined)
3. Mudah bergaul(Getting along with People)
4. Dukungan pendamping(Having a supportive spouse)
5. Kerja keras (Working harder than most people)
6. Kecintaan pada yang di kerjakan(Loving my career/business)
7. Kepemimpinan (Having strong Leadership qualities)
8. Kepribadian kompetitif(Having a very competitivespirit/Personality)
9. Hidup teratur(Being very well-Organized)
10. Kemampuan menjualIde (Having an ability to sell my Ideas/Products)

 

Minggu, 25 April 2021

Narasumber Pemanfaatan Siaran Televisi Edukasi









Dalam rangka menjalankan tugas untuk pendayagunaan teknologi informasi di bidang Pendidikan dan kebudayaan, Pusdatin Kemendikbud mengembangkan model-model pembelajaran inovatif berbasis pemanfatan siaran TV Edukasi dan Suara Edukasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, yaitu peserta didik, tenaga pendidik, pemangku kepentingan, dan masyarakat pada umumnya. Sehubungan dengan hal tersebut, kami bermaksud mengundang staf dari sekolah yang Bapak/Ibu pimpin, yaitu Salma Nabila, S.Pd untuk berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan “Penyusunan Rancangan Model Pembelajaran berbasis Pemanfaatan TV Edukasi dan Radio Suara Edukasi,” yang akan dilaksanakan pada: hari,tanggal : Senin s.d Rabu, 19-21 April 2021 pukul :  13.00 WIB — selesai tempat : Zoom meeting (tautan diinformasikan kemudian)  

Sabtu, 10 April 2021

BDR | SD Kelas V | Episode 64 - Agama dan Budaya dalam Kehidupan Kita

 Halo Sahabat Edukasi Kelas 5

Kali ini kita akan membahas agama dan budaya dalam kehidupan kita, kelas 5 episode 64, tema 8 subtema 2 pembelajaran 2. Dalam BDR (Belajar dari Rumah) ini kita akan belajar ditemani oleh Kak Evan. 



Terlihat Kak Evan sehabis berlari mengelilingi komplek sebanyak 10 kali, kemudian beristirahat, dan bude menelepon Kak Evan, Kak Evan menjawab dengan Bahasa Jawa, Kak Evan menerangkan bahwa Bude Kak Evan tinggal di Yogyakarta, namun Bude berasal dari Semarang yang merupakan kota asal ayah Kak Evan juga. Kak Evan bercerita bahwa ibunya keturunan sunda sehingga sering disebut sebagai 'jasun' yang berarti 'jawa sunda'.

Kak Evan menemukan peta pulau Sulawesi milik Keira, Keira menjelaskan itu adalah peta Kepulauan Buton, setelah itu yuk kita belajar tentang Kepulauan Buton. Fase pertama berbentuk kerajaan dan fase kedua berubah menjadi fase kesultanan. 



Sejarah Pemerintahan Tradisional Kepulauan Buton. 

Fase 1:

 Bentuk Pemerintahan: Kerajaan

Didirikan pada: Abad ke- 13

Pendiri: empat orang dari melayu

Ratu pertama: Wa Kaa Kaa

Dipengaruhi oleh kepercayaan Hindu-Majapahit dan Budaya Melayu

Bahasa: Walio dan Kulisusu

Aksara: Jawi

Salah satu tradisinya adalah Dole-dole yaitu tradisi imunisasi bayi dan Pasuo yaitu tradisi pingit untuk para gadis yang hendak menikah.

Trai tradisional Kepulauan Buton yaitu Tarian Badenda yaitu tarian tentang rasa syukur para nelayan pada Ilahi. Tarian ini dipengaruhi oleh budaya Melayu. bAda juga tari Bonmayu yaitu tarian tentang patriotisme.

Unsur agama dan budaya kepulauan ini berasimilasi dan saling mempengaruhi kehidupan masyarakat Buton sampai sekarang. 

Konsep Rumah Adat Buton yaitu konsep Ruamh Panggung yang terbuat dari kayu dan berlantai empat. Maknanya setiap setiap bagian rumah menggambarkan ketakwaan kepada Tuhan, kesopanan dan status sosial. Arsitektur ini dipengaruhi oleh arsitektur Melayu.



Fase 2:

Bentuk pemerintahan : Kesultanan

Didirikan pada: Abad ke-16

Raja I: Laki La Ponti (Raja ke-6) bergelar Sultan Murhun Karimuddin Khalifatul Khamis 

Dipengaruhi oleh Isalm dan Budaya Arab

Bahasa: Walio dan Cia-Cia (Mirip Bahasa KOrea)

Aksara: Buri Walio (Arab Gundul) dan Bahasa Cia-Cia, awalnya ditulis dalam aksara Arab, tapi belakangan dipelajari menggunkan aksara hangeul (Korea).

yuk tulis agama serta budayamu ya!

Sekarang kita akan belajar tentang kata baku.

HEMAT : Menggunakan kalimat yang efektif, tidak boros atau bertele-tele

RESMI: Menggunakan bahasa sesuai kaidah Bahasa Indonesia, tidak menggunakan bahasa lisan, baik daerah maupun asing, serta imbuhan yang tepat.

Contoh mengubah kata tidak baku menjadi kata baku:



Ayo Berhitung

Penduduk Kampung Mekar Indah berjumlah 800 orang. Persentase suku yang tinggal di Kampung Mekar Indah yaitu:

Suku Melayu= 40%

Suku Minangkabau = 30%

Suku Batak = 20%

Suku Nias = 10%

Berapa banyakkah penduduk yang berasal dari suku Melayu dan Batak?

yuk tulis jawabanmu di buku kalian masing-masing ya!

Ayo Mencoba

Bude dan Pakde Santoso ingin membuat tempat produksi batik yang sekaligus ada tokonya. Berikut denah tempat produksi batik Pak Santoso. Berapa ukuran denah serta ukuran sebenarnya? Berikut denah dan pembahasannya:




Nah harini ini kita telah belajar mengenai sejarah Kerajaan dan Kesultanan Buton, Kalimat Baku, dan menghitung ukuran ruang atau bangunan. Video lengkap dapat Sahabat Edukasi akses di https://www.youtube.com/watch?v=HVS4S9S5RJs. Jangan lupa subscribe, like, comment dan share televisi edukasi ya.



Kamis, 01 April 2021

Filosofi Merdeka Belajar

 Merdeka Belajar Dorong Lompatan Kreatifitas Menuju Indonesia 2045 (bangkitmedia.com)


Tahun 2045 dianggap sebagian pihak sebagai momentum bangkitnya Indonesia. Karena, bertepatan dengan 100 tahun Indonesia merdeka, sekaligus juga potensi bonus demografi.

Indonesia menuju track yang tepat. Meski dalam situasi pandemi, kita semua harus optimis untuk perbaikan pendidikan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan langkah-langkah untuk percepatan di semua lini terkait sektor pendidikan dan kebudayaan. Mas Menteri Nadiem Makarim menyampaikan konsep Merdeka Belajar sebagai sebuah langkah percepatan dari skenario untuk menghadirkan pendidikan yang berkualitas.

Filosofi merdeka belajar ini, menjadi sesuatu yang mutlak untuk disampaikan. Ada kebijakan-kebijakan yang didorong. Dulu ada pembatasan dana operasional sekolah. Nah, ini kemudian bisa disederhanakan. Kepala sekolah yang paling mengerti kebutuhan sekolah dengan dana operasional, ada perbaikan kebijakan anggaran menjadi lebih berpihak. Daerah di luar Jawa, mendapatkan akses dan rekapitulasi anggaran yang lebih besar, dibandingkan daerah di Jawa.

Nah, kemudian persiapan kompetensi. Program Kampus Merdeka yang dicanangkan Mas Menteri, ada 20 SKS yang diharapkan memberikan pengalaman baru. Karena, problem kita, tentang kesiapan dengan dunia usaha,” jelas Hasan, yang menulis buku ‘Literasi Digital’.

Pengalaman baru yang coba dihadirkan, interaktif dengan start-up, dengan pemerintah daerah setempat. Nah, pengalaman itu diharapkan mampu menajamkan teori-teori yang selama ini diajarkan di perguruan tinggi. Kami sadar bahwa pendidikan itu bukan proses fabrikasi, yang hasilnya langsung kelihatan. Biasanya butuh waktu sekitar 20 tahun untuk melihat proses dari pendidikan. Kami ingin agar nanti pada 2045, pada momentum Indonesia emas, kita menuai hasil yang maksimal bersamaan dengan optimalisasi bonus demografi.

Pendidikan Indonesia membutuhkan dukungan penuh bagi semua pihak untuk mencipta perbaikan. Sinergi dan kolaborasi antar pihak menjadi hal penting yang sangat diharapkan

Komitmen Mitra Mendukung Program “Belajar dari Rumah” di TV Edukasi


 

sumber: Komitmen Mitra Mendukung Program “Belajar dari Rumah” di TV Edukasi | Pusdatin (kemdikbud.go.id)

Pusdatin, Kemendikbud (29/3) – TV Edukasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mulai 1 April 2021 akan menyiarkan program Belajar dari Rumah untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD). Sebelumnya, program ini tayang di TVRI. Dua belas mitra TV Edukasi menyatakan komitmennya mendukung kesuksesan program Belajar dari Rumah. Guna menyelaraskan sinergi dengan para mitra, Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbud menyelenggarakan Temu Mitra TV Edukasi pada Jumat, (26/3) lalu.

Pertemuan dengan mitra TV Edukasi bermaksud untuk memperluas akses siaran TV Edukasi, menyinergikan program Belajar dari Rumah dengan bantuan kuota data internet, serta meningkatkan kolaborasi dengan mitra TV Edukasi agar lebih banyak masyarakat menerima layanan pendidikan melalui saluran televisi milik Kemendikbud ini.

“Hal ini menunjukkan komitmen bahwa dalam masa yang sulit ini kementerian melakukan berbagai macam cara untuk memastikan adanya pembelajaran dari rumah. Salah satunya melalui media televisi, karena itulah program Belajar Dari Rumah ini hadir,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim pada kesempatan berbeda.

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusdatin Kemendikbud, Muhamad Hasan Chabibie mengatakan bahwa Program Belajar dari Rumah yang tayang melalui TVRI sejak 12 April 2020 telah sukses dijalankan. Berdasarkan hasil evaluasi berkala terhadap pemirsa program Belajar dari Rumah, kini program Belajar dari Rumah berpindah tayang ke TV Edukasi mulai 1 April 2021. Sebagai informasi, TV Edukasi sudah memulai tahap transisi siaran program Belajar dari Rumah di TV Edukasi sejak 16 Maret 2021 lalu.

 

12 mitra TV Edukasi yang mengaku siap berkomitmen pada program Belajar dari Rumah sebagai kontribusi membangun pendidikan yang baik bagi anak Indonesia. Sejumlah mitra ini terdiri dari TV lokal, jaringan, video-on-demand (VoD) ataupun over-the-top (OTT). Pusdatin juga telah mengembangkan beragam konten TV Edukasi dengan berbagai format sajian.

 

Mitra TV Edukasi terdiri dari beragam platform seperti Over The Top (OTT), kabel dan jaringan hingga TV lokal. Mitra TV Edukasi yang hadir secara langsung, yaitu Vidio, Life Media, DAAI TV, TVKU Semarang, Batik TV Pekalongan, RUAI TV Pontianak, Ratih TV Kebumen dan Efarina TV di Sumatera Utara. Sedangkan mitra lainnya yang berhalangan hadir pada pertemuan ini, yaitu UseeTV, XL Home, dan Telkom Maxstream. Pada kesempatan ini, Mitra TV Edukasi menyatakan komitmen dan siap mendukung serta menyebarluaskan program Belajar dari Rumah melalui siaran di media yang mereka miliki.

 

“Kini saatnya kita bersama-sama bergandengan tangan untuk memberikan masa depan yang baik untuk peserta didik di Indonesia. Ini adalah momentum bagi TV Edukasi dan mitra untuk bergandengan tangan memberi kesempatan kepada anak bangsa khususnya jenjang PAUD hingga Sekolah Dasar agar dapat belajar melaui sumber pembelajaran alternatif yang bermanfaat,” tutur Hasan Chabibie pada Temu Mitra TV Edukasi yang bertajuk “Sukseskan Siaran Program Belajar dari Rumah”, di Jakarta.

Berikut jadwal tayang siaran Belajar dari Rumah di TV Edukasi yang berlangsung mulai jam 08.00 – 11.30 WIB dan tayang ulang jam 15.00 – 18.30 WIB untuk jenjang PAUD, serta SD kelas 1 sampai dengan kelas 6.

PAUD

 

08.00 WIB

18.00 WIB (Tayang Ulang)

Sekolah Dasar kelas 1

 

08.30 WIB

17.30 WIB (Tayang Ulang)

Sekolah Dasar kelas 2

 

09.00 WIB

17.00 WIB (Tayang Ulang)

Sekolah Dasar kelas 3

 

09.30 WIB

16.30 WIB (Tayang Ulang)

Sekolah Dasar kelas 4

 

10.00 WIB

16.00 WIB (Tayang Ulang)

Sekolah Dasar kelas 5

 

10.30 WIB

15.30 WIB (Tayang Ulang)

Sekolah Dasar kelas 6

 

11.00 WIB

15.00 WIB (Tayang Ulang)

 

Selain jadwal siaran TV Edukasi di atas, program Belajar dari Rumah dapat disaksikan ulang melalui kanal YouTube Televisi Edukasi dan Rumah Belajar.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan aspirasi pemangku kepentingan yang menginginkan siaran program Belajar dari Rumah dapat ditonton ulang dan lebih mudah dibagikan melalui media sosial.

Tautan Youtube program Belajar dari Rumah di Televisi Edukasi Kemendikbud untuk SD:

kelas 1:http://ringkas.kemdikbud.go.id/BDRSDkelas1

kelas 2:http://ringkas.kemdikbud.go.id/BDRSDkelas2

kelas 3:http://ringkas.kemdikbud.go.id/BDRSDkelas3

kelas 4:http://ringkas.kemdikbud.go.id/BDRSDkelas4

kelas 5:http://ringkas.kemdikbud.go.id/BDRSDkelas5

kelas 6:http://ringkas.kemdikbud.go.id/BDRSDkelas6

Program Belajar Dari Rumah akan tayang di TV Edukasi

 https://www.instagram.com/p/CNE8P8Ph3T0/?igshid=1ww7c5z0s8mau

Hallo Sahabat Edukasi..

#Tahukahkalian?

mulai 1 April 2021, siaran Program Belajar Dari Rumah akan tayang di TV Edukasi.

Catat jadwal tayangnya yah...



#Belajardarirumah

#tvedukasi

#pusdatinkemdikbud

#kemdikbudri