Halo Sahabat Edukasi Kelas 5
Kali ini kita akan membahas agama dan budaya dalam kehidupan kita, kelas 5 episode 64, tema 8 subtema 2 pembelajaran 2. Dalam BDR (Belajar dari Rumah) ini kita akan belajar ditemani oleh Kak Evan.
Terlihat Kak Evan sehabis berlari mengelilingi komplek sebanyak 10 kali, kemudian beristirahat, dan bude menelepon Kak Evan, Kak Evan menjawab dengan Bahasa Jawa, Kak Evan menerangkan bahwa Bude Kak Evan tinggal di Yogyakarta, namun Bude berasal dari Semarang yang merupakan kota asal ayah Kak Evan juga. Kak Evan bercerita bahwa ibunya keturunan sunda sehingga sering disebut sebagai 'jasun' yang berarti 'jawa sunda'.
Kak Evan menemukan peta pulau Sulawesi milik Keira, Keira menjelaskan itu adalah peta Kepulauan Buton, setelah itu yuk kita belajar tentang Kepulauan Buton. Fase pertama berbentuk kerajaan dan fase kedua berubah menjadi fase kesultanan.
Sejarah Pemerintahan Tradisional Kepulauan Buton.
Fase 1:
Bentuk Pemerintahan: Kerajaan
Didirikan pada: Abad ke- 13
Pendiri: empat orang dari melayu
Ratu pertama: Wa Kaa Kaa
Dipengaruhi oleh kepercayaan Hindu-Majapahit dan Budaya Melayu
Bahasa: Walio dan Kulisusu
Aksara: Jawi
Salah satu tradisinya adalah Dole-dole yaitu tradisi imunisasi bayi dan Pasuo yaitu tradisi pingit untuk para gadis yang hendak menikah.
Trai tradisional Kepulauan Buton yaitu Tarian Badenda yaitu tarian tentang rasa syukur para nelayan pada Ilahi. Tarian ini dipengaruhi oleh budaya Melayu. bAda juga tari Bonmayu yaitu tarian tentang patriotisme.
Unsur agama dan budaya kepulauan ini berasimilasi dan saling mempengaruhi kehidupan masyarakat Buton sampai sekarang.
Konsep Rumah Adat Buton yaitu konsep Ruamh Panggung yang terbuat dari kayu dan berlantai empat. Maknanya setiap setiap bagian rumah menggambarkan ketakwaan kepada Tuhan, kesopanan dan status sosial. Arsitektur ini dipengaruhi oleh arsitektur Melayu.
Fase 2:
Bentuk pemerintahan : Kesultanan
Didirikan pada: Abad ke-16
Raja I: Laki La Ponti (Raja ke-6) bergelar Sultan Murhun Karimuddin Khalifatul Khamis
Dipengaruhi oleh Isalm dan Budaya Arab
Bahasa: Walio dan Cia-Cia (Mirip Bahasa KOrea)
Aksara: Buri Walio (Arab Gundul) dan Bahasa Cia-Cia, awalnya ditulis dalam aksara Arab, tapi belakangan dipelajari menggunkan aksara hangeul (Korea).
yuk tulis agama serta budayamu ya!
Sekarang kita akan belajar tentang kata baku.
HEMAT : Menggunakan kalimat yang efektif, tidak boros atau bertele-tele
RESMI: Menggunakan bahasa sesuai kaidah Bahasa Indonesia, tidak menggunakan bahasa lisan, baik daerah maupun asing, serta imbuhan yang tepat.
Contoh mengubah kata tidak baku menjadi kata baku:
Ayo Berhitung
Penduduk Kampung Mekar Indah berjumlah 800 orang. Persentase suku yang tinggal di Kampung Mekar Indah yaitu:
Suku Melayu= 40%
Suku Minangkabau = 30%
Suku Batak = 20%
Suku Nias = 10%
Berapa banyakkah penduduk yang berasal dari suku Melayu dan Batak?
yuk tulis jawabanmu di buku kalian masing-masing ya!
Ayo Mencoba
Bude dan Pakde Santoso ingin membuat tempat produksi batik yang sekaligus ada tokonya. Berikut denah tempat produksi batik Pak Santoso. Berapa ukuran denah serta ukuran sebenarnya? Berikut denah dan pembahasannya:
Nah harini ini kita telah belajar mengenai sejarah Kerajaan dan Kesultanan Buton, Kalimat Baku, dan menghitung ukuran ruang atau bangunan. Video lengkap dapat Sahabat Edukasi akses di https://www.youtube.com/watch?v=HVS4S9S5RJs. Jangan lupa subscribe, like, comment dan share televisi edukasi ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar