Label
Rabu, 27 Januari 2021
Pentingnya ISBN
Info
ISBN
https://isbn.perpusnas.go.id/Home/InfoIsbn#info7
Informasi
umum tentang Isbn
1.
Pengertian ISBN?
ISBN
(International Standard Book Number) adalah kode pengidentifikasian buku yang
bersifat unik. Informasi tentang judul, penerbit, dan kelompok penerbit
tercakup dalam ISBN. ISBN terdiri dari deretan angka 13 digit, sebagai pemberi
identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit. Oleh
karena itu satu nomor ISBN untuk satu buku akan berbeda dengan nomor ISBN untuk
buku yang lain.
ISBN
diberikan oleh Badan Internasional ISBN yan berkedudukan di London. Di
Indonesia, Perpustakaan Nasional RI merupakan Badan Nasional ISBN yang berhak
memberikan ISBN kepada penerbit yang berada di wilayah Indonesia. Perpustakaan
Naasional RI mempunyai fungsi memberikan informasi, bimbingan dan penerapan
pencantuman ISBN serta KDT (Katalog Dalam Terbitan). KDT merupakan deskripsi
bibliografis yang dihasilkan dari pengolahan data yang diberikan penerbit untuk
dicantumkan di halaman balik judul sebagai kelengkapan penerbit.
2.
Fungsi ISBN?
Memberikan
identitas terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit
Membantu
memperlancar arus distribusi buku karena dapat mencegah terjadinya kekeliruan
dalam pemesanan buku
Sarana
promosi bagi penerbit karena informasi pencantuman ISBN disebarkan oleh Badan
Nasional ISBN Indonesia di Jakarta, maupun Badan Internasional yang
berkedudukan di London
3.
Struktur ISBN?
Nomor
ISBN terdiri dari 13 digit dan dibubuhi huruf ISBN didepannya. Nomor tersebut
terdiri atas 5 (lima) bagian. Masing-masing bagian dicetak dengan dipisahkan
dengan tanda hyphen (-). Kelompok pembagian nomor ISBN ditentukan dengan
struktur sebagai berikut:
Contoh : ISBN 978-602-8519-93-9
Angka
pengenal produk terbitan buku dari EAN (Prefix identifier) = 978
Kode
kelompok (group identifier) = 602 (Default)
Kode
penerbit (publisher prefix) = 8519
Kode
Judul (title identifier) = 93
Angka
pemeriksa (check digit) = 9
4.
Terbitan yang dapat diberikan ISBN
Buku
tercetak (monografi) dan pamphlet
Terbitan
Braille
Buku
peta
Film,
video, dan transparansi yang bersifat edukatif
Audiobooks
pada kaset, CD, atau DVD
Terbitan
elektronik (misalnya machine-readable tapes, disket, CD-ROM dan publikasi di
Internet)
Salinan
digital dari cetakan monograf
Terbitan
microform
Software
edukatif
Mixed-media
publications yang mengandung teks
5.
Terbitan yang tidak dapat diberikan ISBN
Terbitan
yang terbit secara tetap (majalah, bulletin, dsb.)
Iklan
Printed
music
Dokumen
pribadi (seperti biodata atau profil personal elektronik)
Kartu
ucapan
Rekaman
musik
Software
selain untuk edukasi termasuk game
Buletin
elektronik
Surat
elektronik
Permainan
6.
Pencantuman ISBN
ISBN
ditulis dengan huruf cetak yang jelas dan mudah dibaca. Singkatan ISBN ditulis
dengan huruf besar mendahului penulisan angka pengenal kelompok, pengenal
penerbit, pengenal judul dan angka pemeriksa. Penulisan antara setiap bagian
pengenal dibatasi oleh tanda penghubung, seperti contoh berikut:
ISBN
978-602-8519-93-9
Untuk
terbitan cetak, ISBN dicantumkan pada:
Bagian
bawah pada sampul belakang (back cover)
Verso
(dibalik halaman judul) (halaman copyright)
Punggung
buku (spine) untuk buku tebal , bila keadaan memungkinkan
7.
Persyaratan permohonan ISBN, KDT dan barcode anggota baru
Permohonan
dapat dilakukan secara online atau manual dengan melengkapi persyaratan
Mengisi
formulir surat pernyataan disertai dengan stempel penerbit dengan menunjukkan
bukti legalitas penerbit atau lembaga yang bertanggung jawab (akta notaris)
Membuat
surat permohonan atas nama penerbit (berstempel) untuk buku yang akan
diterbitkan
Mengirimkan
atau melampirkan halaman judul, balik halaman judul, kata pengantar, dan daftar
isi.
8.
Persyaratan permohonan ISBN, KDT dan barcode anggota lama
Hanya
nomor 2 dan 3 saja yang perlu dikirimkan ke Tim ISBN & KDT
Jika Peserta PembaTIK Bertemu
"Can't Help Falling In Love"
Elvis Presley Lyrics
Wise men say
Only fools rush in
But I can't help falling in love with you
Shall I stay?
Would it be a sin
If I can't help falling in love with you?
Like a river flows
Surely to the sea
Darling, so it goes
Some things are meant to be
Take my hand,
Take my whole life, too
For I can't help falling in love with you
Like a river flows
Surely to the sea
Darling, so it goes
Some things are meant to be
Take my hand,
Take my whole life, too
For I can't help falling in love with you
For I can't help falling in love with you
Senin, 25 Januari 2021
Sekapur Sirih Yang Membanggakan
Dra. Ohorella Erma, M.Ikom.
Salma Nabila, sosok anak melenia yang sangat intens dan inovasi dalam memberikan wacana belajar bersama rekan rekan guru dimanapun berada. Berbagai upaya dalam pelatihan pelatihan online mengenalkan rumah belajar, tv edukasi, suara edukasi dan Radio Edukasi dengan segala konten yang berada didalamnya.
Saya
patut mengacungkan jempol untuk segala upaya yang dilakukan. Yang lebih
membanggakan semua dia tuangkan dalam tulisan yang kelak menjadi rekam jejak
yang menarik sehingga kita semua yang belum sempat terlibat langsung dalam
proses penyebarluasan upaya upaya pengenalan berbagai platform dapat melihat
langsung dr rekam jejak literasi yang telah dilakukannya. Sukses untuk mu yang
tanpa lelah berjuang untuk peningkatan guru dalam mebawa anak anak negeri ini
menjadi maju, pintar, cerdas dan berkarakter.
Misi
Televisi Edukasi dalam usaha mewujudkan sumber belajar yang bermutu layak untuk
mendapatn dukungan penug dari stakeholder pendidikan. Pada lingkungan
pembelajaran, sumber belajar menjadi salah satu faktor yang dominan dalam
proses mempercepat internalisasi pengetahuan ke diri peserta didik. Dalam
teknologi pendidikan, pemecahan masalah belajar nampak dalam bentuk semua
sumber belajar yang didisain, dipilih atau di manfaatkan. Siaran televisi
pendidikan merupakan salah satu bentuk dari sumber belajar yang direncanakan
keberadaannya. Salah satu peran penting Televisi Edukasi, yang mendeklarasikan
diri sebagai televisi pendidikan, adalah sebagai sumber belajar bagi peserta
didik dan pendidik. Oleh karena itu, diperlukan pembuktian ilmiah terhadap
seberapa besar peranan Televisi Edukasi sebagai salah satu sumber belajar dalam
mendukung pembelajaran peserta didik sekaligus menjadi pilihan pendidik.
Wibowo Mukti,
S.Kom., M.Si.
Media massa dan komunikasi interpersonal adalah dua saluran komunikasi. Sementara saluran media massa termasuk media massa seperti TV, radio, atau koran, saluran antar pribadi terdiri dari komunikasi dua arah antara dua atau lebih individu.
Media
Massa memungkinkan sumber atau beberapa individu untuk mencapai audiens yang
banyak banyak dengan cepat. Saluran komunikasi berperan penting dalam
penyebaran sebuah inovasi, pertukaran informasi tersebut menentukan kondisi di
mana sumber akan atau tidak akan mengirimkan inovasi ke penerima. Informasi
konten pembelajaran yang kini hadir sangatlah beraneka ragam, untuk itu perlu
mempersiapkan siswa untuk bisa memanfaatkan demi tujuan pendidikan. Namun tak
hanya siswa, gurupun perlu mengembangkan model-model pembelajaran yang
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Karena hak fundamental bagi
masyarakat Indonesia, adalah memperoleh hak mendapatkan pendidikan yang layak.
TV Edukasi dapat menjadi penyedia konten-konten pendidikan dengan sistem
distribusi multiplatform, karena didukung oleh infrastruktur jaringan/internet
yang baik dan dapat melakukan berbagai kerjasama dengan organisasi penyedia
konten pendidikan lainnya. TV Edukasi dapat menciptakan komunitas pendidikan
yang akan memanfaatkan konten pendidikan secara maksimal. Membuka ruang publik
baru yang menghasilkan ide-ide tetang kebutuhan konten pembelajaran. TV Edukasi
akan dimanfaatkan dengan mudah oleh peserta didik, guru dan tenaga pendidik
serta masyarakat apabila praktek baik pemanfaatan TV Edukasi dikomunikasikan
dengan baik, salah satunya melalui buku ini. Buku “Televisi Edukasi untuk
Pembelajaran Daring dan Luring” dapat berfungsi sebagai pendukung sistem
kegiatan pembelajaran di semua jenjang sekolah. Memberikan informasi layanan
collaborative learning, dimana inovasi dengan memanfaatkan TV Edukasi akan
dipandang sebagai penerapan solusi yang lebih baik dan memenuhi kebutuhan dalam
pembelajaran.
Arief
Darmawan, M.Pd.
Apresiasi untuk mbak Nabila yang telah berbagi pengalaman melalui buku Televisi Edukasi untuk pembelajaran daring dan luring. Tentunya buku ini akan sangat bermanfaat untuk bapak ibu guru yang akan memanfaatkan televisi edukasi
untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih mudah, menarik,
dan meningkatkan motivasi belajar siswa, baik untuk pembelajaran secara daring
maupun secara luring. Pemanfaatan televisi edukasi diharapkan akan membantu
meningkatkan kualitas pembelajaran dan pada akhirnya akan meningkatkan hasil
belajar siswa.
Salah
satu media massa yang mengalami perkembangan pesat saat ini adalah televisi.
Setidaknya, sejarah telah mencatat bahwa perkembangan televisi dari tempo dulu
hingga sekarang terus menunjukkan perkembangannya yang dinamis. Televisi telah
mampu merepresentasikan dirinya sebagai ruang publik yang utama dan turut
menentukan dinamika sosial, politik, ekonomi, dan budaya.
Televisi
yang merupakan media audio visual menjadi sarana penyampaian informasi yang
efektif, karena kemampuan dalam penyampaian pesannya secara langsung dan cepat,
serta bisa menyampaikan informasi dalam bentuk suara dan gambar. Televisi lebih
banyak dipilih oleh khalayak sebagai sumber informasi karena keanekaragaman
informasi yang disajikan seperti berita, hiburan, seni serta berbagai macam
informasi lainnya.
Hampir
semua stasiun televisi selalu mengedepankan sisi hiburan yang melupakan sisi
edukatif dalam memberikan tayangan bagi masyarakat. Namun berbeda dengan
channel Televisi Edukasi. Stasiun televisi ini khusus ditujukan untuk
menyebarkan informasi di bidang pendidikan dan berfungsi sebagai media
pembelajaran masyarakat. Tentunya dengan adanya siaran Televisi Edukasi ini
diharapkan dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat Indonesia,
khususnya dalam meningkatkan kualitas dunia pendidikan.
Selasa, 19 Januari 2021
Sekapur Sirih dari Bapak Arif Darmawan Pusdatin
Jejak langkah di Pena :
Apresiasi untuk mba
Nabila yang telah berbagi pengalaman melalui buku Jejak Langkah di Pena.
Semoga akan menginspirasi
rekan-rekan guru di seluruh Indonesia untuk berbagi praktik baik pendayagunaan
TIK dalam proses pembelajaran. Berbagi pengalaman dalam implementasi portal
rumah belajar, televisi edukasi, radio suara edukasi, m-edukasi, dan radio
edukasi. Silakan tuliskan praktik baik dan pengalaman Bapak Ibu guru melalui
blog pena pada laman http://pena.belajar.kemdikbud.go.id/
Televisi Edukasi Untuk Pembelajaran
Daring dan Luring
Apresiasi untuk mba
Nabila yang telah berbagi pengalaman melalui buku Televisi Edukasi untuk
pembelajaran daring dan luring. Tentunya buku ini akan sangat bermanfaat untuk
bapak ibu guru yang akan memanfaatkan televisi edukasi untuk membantu proses
pembelajaran menjadi lebih mudah, menarik, dan meningkatkan motivasi belajar
siswa, baik untuk pembelajaran secara daring maupun secara luring. Pemanfaatan
televisi edukasi diharapkan akan membantu meningkatkan kualitas pembelajaran
dan pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar siswa.
Sabtu, 16 Januari 2021
KURIKULUM PADA SATUAN PENDIDIKAN DALAM KONDISI KHUSUS
LINK KI KD KONDISI KHUSUS KEMENDIKBUD
Lampiran SK balitbang dpt diunduh per mpel disini.
Ki & KD yg sdh di sesuaikan utk kondisi khusus.
👇👇👇
https://simpandata.kemdikbud.go.id/index.php/s/69GscKjj5DzSzkP
PEDOMAN PELAKSANAAN KURIKULUM PADA SATUAN PENDIDIKAN
DALAM KONDISI
KHUSUS
Pengertian
1. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yangmenyelenggarakan
pendidikan pada jalur formal, nonformal, daninformal pada setiap jenjang dan jenis
pendidikan.
2. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenaitujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagaipedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapaitujuan pendidikan tertentu.
3. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidikdan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
4. Asesmen adalah proses sistematis dalam pengumpulan, pengolahan,
dan penggunaan data aspek kognitif dan non-kognitif untukmeningkatkan kualitas belajar
peserta didik.
5. Asesmen Diagnostik adalah asesmen yang dilakukan secara spesifikuntuk
mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, keiemahan pesertadidik, sehingga pembelajaran
dapat dirancang sesuai dengankompetensi dan kondisi peserta didik.
6. Pendidikan Anak Usia Dini yang selanjutnya disingkat PAUD
adalahsuatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahirsampai dengan
usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberianrangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan danperkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapandalam
memasuki pendidikan lebih lanjut.
7. Pendidikan Dasar adalah jenjang pendidikan pada jalur pendidikanformal
yang melandasi jenjang pendidikan menengah, yangdiselenggarakan pada satuan
pendidikan berbentuk Sekolah Dasardan Madrasah Ibtidaiyah atau bentuk lain yang
seder4jat sertamenjadi satu kesatuan kelanjutan pendidikan pada satuanpendidikan
yang berbentuk Sekolah Menengah Pertama danMadrasah Tsanawiyah, atau bentuk
lain yang sederajat.
8. Pendidikan Menengah adalah jenjang pendidikan pada jalurpendidikan
formal yang merupakan lanjutan pendidikan dasar,berbentuk Sekolah Menengah Atas,
Madrasah Aliyah, SekolahMenengah Kejuruan, dan Madrasah Aliyah Kejuruan atau bentuklain
yang sederajat
9. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusahamengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yangtersedia pada jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan tertentu.
10. Kondisi Khusus adalah suatu keadaan bencana yang ditetapkan
olehPemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
11. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yangmemegang
kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia yangdibantu oleh Wakil Presiden
dan menteri sebagaimana dimaksuddalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun1945.
12. Pemerintah Daerah adalah penyelenggara pemerintahan daerahmenurut
asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsipotonomi seluas-luasnya dalam sistem
dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-UndangDasar
1945.
B. Tujuan Pelaksanaan Kurikulum Pada Kondisi Khusus
Pelaksanaan Kurikulum pada Kondisi Khusus bertujuan untuk memberikan
fleksibilitas bagi Satuan Pendidikan untuk menentukan Kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran Peserta Didik.
C. Kurikulum pada Kondisi Khususl
1. Pelaksanaan Kurikulum harus memperhatikan:
a. usia dan
tahap perkembangan Peserta Didik pada PAUD; dan
b. capaian kompetensi
pada Kurikulum, kebermaknaan, dankebermanfaatan pembelajaran untuk Pendidikan Dasar
danPendidikan Menengah termasuk pada pendidikan khusus danprogram pendidikan kesetaraan.
2. Satuan Pendidikan pada Kondisi Khusus dalam pelaksanaanpembelajaran
dapat:
a. tetap mengacu
pada Kurikulum nasional yang selama inidilaksanakan oleh Satuan Pendidikan;
b. mengacu
pada:
l) kurikulum
nasional untuk PAUD, pendidikan dasar, danpendidikan menengah yang berbentuk sekolah
menengahatas dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar yangdisederhanakan untuk
Kondisi Khusus yang ditetapkanoleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
danPerbukuan; atau
2) kurikulum
nasional untuk pendidikan menengah yangberbentuk sekolah menengah kejuruan dengan
kompetensiinti dan kompetensi dasar yang disederhanakan untukKondisi Khusus yang
ditetapkan oleh Direktur JenderalPendidikan Vokasi.
c. melakukan penyederhanaan kurikulum
secara mandiri.
3. Satuan Pendidikan dalam kondisi khusus tidak diwajibkan untukmenuntaskan
seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelasatau kelulusan.
D. Pembelajaran
1. Pembelajaran dalam Kondisi Khusus tetap dilaksanakanberdasarkan
prinsip:
a. aktif yaitu
pembelajaran mendorong keterlibatan penuh PesertaDidik dalam perkembangan belajarnya,
mempelajari bagaimanadirinya dapat belajar, merefleksikan pengalaman belajarnya,dan
menanamkan pola pikir bertumbuh;
b. relasi sehat
antar pihak yang terlibat yaitu pembelajaranmendorong semua pihak yang terlibat
untuk menaruhpengharapan yang tinggi terhadap perkembangan belajarPeserta Didik,
menciptakan rasa aman, saling menghargai,percaya, dan peduli, terlepas dari keragaman
latar belakangPeserta Didik;
c. inklusif
yaitu pembelajaran yang bebas dari diskriminasi Suku,Agama, Ras dan Antar Golongan
(SARA), tidak meninggalkanPeserta Didik manapun, termasuk Peserta Didik berkebutuhankhusus/penyandang
disabilitas, serta memberikanpengembangan ruang untuk identitas, kemampuan, minat,bakat,
serta kebutuhan Peserta Didik;
d. keragaman budaya
yaitu pembelajaran mencerminkan danmerespon keragaman budaya Indonesia yang menjadikannyasebagai
kekuatan untuk merefleksikan pengalamankebhinekaan serta menghargai nilai dan
budaya bangsa;
e. berorientasi
sosial yaitu mendorong Peserta Didik untukmemaknai dirinya sebagai bagian dari lingkungan
sertamelibatkan keluarga dan masyarakat;
f. berorientasi
pada masa depan yaitu pembelajaran mendorongPeserta Didik untuk mengeksplorasi isu
dan kebutuhan masadepan, keseimbangan ekologis, sebagai warga dunia yangbertanggung
jawab dan berdaya;
g. sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhan Peserta Didik yaitupembelajaran difokuskan pada tahapan
dan kebutuhannya, berfokus pada penguasaan kompetensi, berpusat pada PesertaDidik
untuk membangun kepercayaan dan keberhargaandirinya; dan
h. menyenangkan
yaitu pembelajaran mendorong Peserta Didikuntuk senang belajar dan terus
menumbuhkan rasa tertantangbagi dirinya, sehingga dapat memotivasi diri, aktif dan
kreatif,serta bertanggung jawab pada kesepakatan yang dibuatbersama
2. Pembelajaran diawali dengan Asesmen Diagnostik.
3. Peserta Didik yang perkembangan atau hasil belajarnya palingtertinggal
berdasarkan hasil Asesmen Diagnostik, diberikanpendampingan belajar secara afirmatif.
4. Pembelajaran dalam Kondisi Khusus dilaksanakan secarakontekstual
dan bermakna dengan menggunakan berbagai strategiyang sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi Peserta Didik, SatuanPendidikan, dan daerah serta memenuhi prinsip pembelajaran.
E Asesmen
1. Asesmen dalam Kondisi Khusus tetap dilaksanakan berdasarkanprinsip:
a. valid yaitu
Asesmen menghasilkan informasi yang sahihmengenai pencapaian Peserta Didik;
b. reliabel yaitu
Asesmen menghasilkan informasi yang konsistendan dapat dipercaya tentang
pencapaian Peserta Didik;
c. adil yaitu
Asesmen yang dilaksanakan tidak merugikan PesertaDidik tertentu;
d. fleksibel yaitu
Asesmen yang dilaksanakan sesuai dengankondisi dan kebutuhan Peserta Didik dan Satuan
Pendidikan;
e. otentik yaitu
Asesmen yang terfokus pada capaian belajarPeserta Didik dalam konteks penyelesaian
masalah dalamkehidupan sehari-hari;
f. terintegrasi
yaitu Asesmen dilaksanakan sebagai bagian integraldari pembelajaran sehingga
menghasilkan umpan balik yangberguna untuk memperbaiki proses dan hasil belajar
PesertaDidik.
2. Hasil asesmen digunakan oleh pendidik, Peserta Didik, dan
orangtua/wali sebagai umpan balik dalam perbaikan pembelajaran.
https://simpandata.kemdikbud.go.id/index.php/s/3QGPffSs5r6Eqy5
Jejak Langkah di Pena
Buku
ini berisi 21 tulisan kenangan sejak menjadi Sahabat Rumah Belajar tahun 2019
dan tahun 2020, yang tentu saja menjadi portofolio kehidupan. Kumpulan tulisan
di Pena yang telah terbit, dapat menjadi portofolio untuk memperkuat kompetensi
profesional kita sebagai guru dan bahkan tulisan tersebut akan meningkatkan
rasa percaya diri kita dalam kehidupan sosial. Setiap judul tulisan kita, akan
menjadi koleksi kita guna menghadapai tantangan di masa mendatang.
Semakin
sering kita menulis, maka semakin membuat kita diakui sebagai penulis. Buku
ini, berisi tulisan yang telah terbit di Pena Rumah Belajar dengan alamat di
http://pena.belajar.kemdikbud.go.id yang ditulis sejak tahun 2019. Menulis akan
menjadi bagian dalam kehidupan kita, yang terinspirasi dari orang-orang sekitar
kita, dan jadilah kenangan abadi. Tulisan kita akan menjadi bagian dari sejarah
kehidupan kita.
Kamis, 14 Januari 2021
Happines
Life is very beautiful if you are grateful for what is
already there.
Sometimes the most beautiful is not the best.
His existence is perfect does not promise happiness.
But when we are able and willing to accept all the
weaknesses and strengths that is HAPPINESS.
Alat Gerak Pada Manusia
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/#!/Content/Home/Details/000580580ba24206ac0138d2c7d830fc
Untuk
dapat bergerak, manusia akan memanfaatkan sistem gerak yang ada di tubuh
mereka. Sistem gerak manusia terdiri atas tulang dan otot. Tulang termasuk alat
gerak pasif, sedangkan otot termasuk alat gerak aktif. Keduanya akan saling
bekerja sama agar manusia dapat bergerak dalam aktivitas sehari-hari.