Mata manusia cenderung
menyenangi hal seperti video yaitu berupa audio dan visual, sehingga media
sosial tertinggi penggunanya yaitu youtube. Orang mengakses media sosial dengan
berbagai tujuan, seperti mencari berita, berjualan, dan lain-lain. Pengguna media
sosial sekarang ini tidak hanya mengonsumsi konten, tetapi juga produsen.
Setiap orang punya kesempatan, menyampaikan opini, gagasan, informasi, produk,
layanan, dan seterusnya. Intinya media sosial adalah medianya khalayak publik.
Namun hal itu saja pun rupanya belum cukup. Untuk
melengkapi strategi konten dan pemasaran, Bapak Wicaksono membagikan langkah
sederhana yang bisa Sahabat Rumah Belajar coba lakukan dengan media sosialmu
sehari-hari. Penasaran bukan? Yuk simak ulasannya!
Hal pertama yang mesti Sahabat Rumah Belajar
perhatikan adalah tujuan dari pembuatan akun media sosial tersebut. Beliau
kerap menyayangkan apabila ada orang yang bermain media sosial hanya untuk
ikut-ikutan tren saja. Menurutnya, dengan punya tujuan membuat media sosial,
kita jadi punya rencana sehingga tidak menghamburkan waktu dengan media sosial
tersebut.
Selanjutnya, kita harus memilih secara spesifik target
konsumen kita. Jika target konsumen ini terbentuk, maka kita tinggal
menyesuaikan konten yang kita buat. Selain itu, saat aktif di media sosial kita
juga harus menjadi diri sendiri. Menurut Bapak Wicaksono, tiap orang punya ciri
khas masing-masing sehingga tidak perlu ragu untuk menunjukkan nilai autentik
kepada dunia lewat media sosial.
Hal penting yang perlu digarisbawahi dalam dunia media
sosial bukanlah mencari jumlah pengikut, namun carilah kualitas pengikut. Oleh
karenanya, menurut Bapak Wicaksono,
sebaiknya kita mencari jejaring, bukan sekadar pengikut. Dengan pengikut media
sosial yang berasal dari jejaring, maka kita punya kesempatan untuk
meningkatkan mutu, keterampilan, dan peluang berkembang.
"Kalau hanya nambah followers saja sih,
anda punya uang, followers bisa dibeli. Tapi untuk apa? Akan lebih
baik jika followers ini merupakan followers aktif yang juga
bisa memberi timbal balik," ujarnya.
Beliau juga menambahkan, hal terpenting dari media
sosial ini bukan sekadar jumlah pengikut, namun keterkaitan atau engagement dari
pengikut tersebut. Sederhananya, ia menyebut lebih baik memiliki 1.000 pengikut
namun setia mengikuti dan membeli produk di etalase media sosial ketimbang
punya 10.000 pengikut namun tidak ada satupun yang setia terhadap media sosial
kita.
Dua hal penting lainnya yang perlu Sahabat Rumah
Belajar terapkan adalah dengan membuat kehadiranmu diketahui umum dan selalu
aktif dengan media sosialmu. Kiat ini bisa dioptimalkan dengan rajin
mempromosikan media sosialmu dan saling bersilaturahmi digital. Selain itu, Sahabat
Rumah Belajar perlu memproduksi konten secara teratur dan jangan sampai
berhenti membuat konten.
"Kalau sampai berhenti, artinya orang bisa jadi
enggak akan mampir lagi ke media sosialmu," tutupnya.
Nah, dengan coba mengaplikasikan kiat di atas, bukan
enggak mungkin Sahabat Rumah Belajar jadi kreator berikutnya yang mendapat
rezeki dari media sosial. Wah, tentu ini akan jadi hal yang menyenangkan, ya.
Lalu, jika pada saat ini Sahabat Rumah Belajar diberi kesempatan untuk terjun
langsung sebagai kreator konten, maka konten apa yang bakal Sahabat Rumah
Belajar buat?
Bagaimana membangun media sosial? Apa saja faktor kesuksesan media sosial?
Kita harus menggunakan strategi konten dengan cara:
1. Memiih platform
2. Optimalisasi Bio
3. Produksi : Menulis, foto, video, dan infografik
4. Penjadwalan Posting
5. Penyesuaian dengan algoritma
6. Pemanfaatan tanda pagar
#PembatikLevel4JawaTimur
#PembaTIK2020
#RumahBelajar
#PusdatinKemendikbud
Pengguna media sosial sekarang ini tidak hanya mengonsumsi konten, tetapi juga produsen
BalasHapusSelalu semangat
BalasHapus